saya sebenarnya punya mantera yang mas bathara semar inginkan, masalahnya untuk cara penyampaiannya harus bertatap muka dan tidak boleh ditulis (seandainya boleh ditulis tentu akan saya posting disini) dan saya hanya boleh membacanya sekali saja di depan mas bathara semar, kalau mas bathara semar bisa langsung hapal itu bagus sekali, jika tidak, apa yang mas bathara semar hapal ya itulah ilmu mas bathara semar sendiri.
mantera lain yang setara dengan mantera diatas yaitu:
yahu sirrulloh
yahu sifatulloh
yahu dzatulloh
yahu wujudulloh
ono obah sajroning polah
ono polah sajroning obah
yo ingsun polahing alloh
alloh mobah sakjroning roso
alloh mosik sakjroning ati
yo alloh yo roso yo rosul yo rosululloh
orang majapahit dahulu percaya akan 2 hal yaitu budi dan hawa
budi adalah kehendak tuhan
sedangkan hawa adalah kekuatan manusia
menurut mereka kita hidup sekedar menjalani budi yang ada di dalam hati sanubari kita.
apabila kita bisa menjalani hidup tanpa menyeleweng dari budi yang ada didalam sanubari kita, maka telah tercapailah kondisi persatuan antara budi dan hawa, yaitu antara kehendak tuhan dan kekuatan kita, jika hal itu telah terkondisi dengan tetap, maka kita telah menjadi manusia yang sempurna (yang manunggaling kawulo gusti/dll istilah kerennya di dunia spiritual)
sajatining urip
Wednesday, September 17, 2008 by Administrators
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment